MANUSIA
DAN PERADABAN
Oleh
: Ardiansyah Ibrahim.
Makalah
di sampaikan dalam diskusi kelompok
Kelas : VI B.
Prodi : pendidikan sejarah.
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN
PENDIDIKAN ISLAM
STKIP
YAPIS.
DOMPU
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang masalah
Manusia merupakan sebangsa binatang.
Dia memiliki banyak kesamaan dengan binatang lainnya. Pada saat yang sama
manusia memiliki banyak ciri yang membedakan dirinya dengan binatang lainnya,
dan ciri-ciri ini menempatkannya lebih unggul daripada binatang. Ada ciri-ciri
utama yang mendasar, yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Sifat-sifat manusiawi manusia ditentukan oleh ciri-ciri ini. Ciri-ciri ini, yang
juga menjadi sumber dari apa yang dikenal sebagai budaya manusia, berkaitan
dengan dua hal. Yaitu, sikap dan kecenderungan. ( murtadha muntahhari. 2002 : 1
)
Dengaan sikap dan kecendurungan inilah
sifat manusiawi manusia merefleksikan dirinya sebagai organism yang
berkebudayaan dan ber peradaban. Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan
dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban
pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini
dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.
Dinamika peradaban dan kebudayaan yang di jalankan oleh manusia dewasa ini
telah melahirkan pola yang berbeda sesuai dengan evolusinya yang di dukung oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi
iinilah yang kemudian berpengaaruh besar terhadap perubahan kebudayaan dan
polarisasi peradaban.
Disisi lain kebudayaan dan peradaban
modern menegaskan pola baru yang di jalankan oleh manusia, dimana manusia yang
beradab cenderung telah hilang nilai – nilainya bagi kebanyakan orang.
disamping itu juga kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi meminimalisir
peranan manusia untuk melakukan banyak hal dan disisi lain perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekknologi mengancam runtuhnya peradaban modern, hal ini di
akibatkan Karenna pennghancuran yang di ciptakan oleh kkebudayaan modern yang
menakutkan bagi sebagian kalangan manusia. Hal ini merupakan hokum alam seperti
apa yang di sampaikan oleh Abu ala maududi dalam bukunya yang berjudul
penjajahan peradaban sebagai berikut;
"Salah satu dari keistimewaan alam
semesta ini ialah dia tidak akan ernah berhenti. Dalam system itu terdapat gerak
yang berjalan terus, perubahan dan daur yang berkesinambungan. Semua benda
selamanya mengalami kehancuran, bangunan – bangunan pasti runtuh yang semula
lurus pasti akan bengkok, yang tinggi akan meluncur turun demikian juga
sebaliknya." (Abu ala maududi 1986: 68).
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa hakikat peradaban?
2.
Bagaimanakan manusia sebagai makhluk
dan masyarakat adab ?
3.
Bagaimanakan evolusi budaya dan wudud
peradaban dalam kehidupan sehari-hari?
4.
Bagaimanakah dinamika peradaban global
pada kehidupan manusia?
BAB
II
PEMBAHASAN
MANUSIA
DAN PERADABAN.
A.
Hakikat Peradaban
Koentjaraningrat (1990) menjelaskan
bahwa dalam Istilah kebudayaan ada pula istilah peradaban. Hal ini adalah sama
dengan istilah dalam bahasa Inggris civilization yang biasanya dipakai untuk
menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang harus maju dan indah. Kebudayaan
sendiri berasal dari kata culture, istilah peradaban sering dipakai
untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Peradaban berasal dari kata adab, yang
dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhalak, yang semuanya
menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Prof. Dr. Nurcholis Madjid (
Islam Dan Pluralism ) menggunakan istilah civilization (peradaban)
merupakan prinsip – prinsip yang di buat bersama oleh mansyarakat, dan menjadi
hukum yang di tunduki secara bersama pula.
1) Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban
untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti
misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian
menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan
masyarakat kota yang maju dan kompleks.
2) Ibnu
Khaldun
(1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan
dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling),
merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang
mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain,
tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa
dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan
yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.
Pada waktu
perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang
bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat
pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor: Pendidikan, Kemajuan teknologi
dan, Ilmu pengetahuan.
B. Manusia
Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Peradaban tidak hanya menunjuk pada
hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya fisik, seperti barang, bangunan,
dan benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan dari budi daya manusia, baik
cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan. Manusia sebagai makhluk beraberdab
artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan
berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manusia. Manusia beradab
adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara, cipata, rasa, dan karsa. Kaelan
(2002) menyatakan manusi yang beradab adalah manusia yang mampu melaksanakan
hakikatnya sebagai manusia (monopluraris secara optimal).
Manusia adalah makhluk yang beradab
sebab dianugrahi harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Konsep masyarakat adab berasal dari konsep
civil society, dari asal kata cociety civilis. istilah masyarakat adab dikenal
dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani.
Nurcholish madjid mengindonesiakan
civil society (inggris) dengan masyarakat madani. Nurcholis majid menyebut
masyarakat madani (civil society) yaitu suatu masyarakat yang berbudi
luhur, berakhlak mulia, dan berperadaban,
dengan ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai prestasi,
keterbukaan, penegakan hukum dan keadilan. Toleransi dan pluralisme, serta
keterbukaan dan penegakan hukum dan keadilan, toleransi dan pluralisme, serta
musyawarah (Budi Munawar Ranchman. 2011:183). Muhamad A.S. Hikam (1990) didalam
bukunya demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil society sebagai
wilayah kehidupan social yang terorganisasi dan bercirikan antaralain
bersukarelaan (Voluntari), keswasembedaan (self generating), keswadayaan (self
sporting), kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan
dengan norma atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya.
C.
Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban
Dalam Kehidupan Sosial Budaya.
Evolusi kebudayaan ini berlangsung
sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi
tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses evolusi untuk tiap kelompok
masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan,
lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan
tadi. Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan akal dan budi daya manusia dalam
menanggapi, merespons, dan mengatasi tantangan alam dan lingkungan dalam upaya
mencapai kebutuhan hidupnya. Dengan potensi akal dan budi inilah manusia
menaklukkan alam. Manusia menemukan dan menciptakan berbagai sarana hidup
sebagai upaya mengatasi tantangan alam. Manusia menciptakan kebudayaan.
Proses evolusi untuk
tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan,
lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan
tadi.
Pandangan sebagian ahli materialisme
memandang bahwa evolusi kebudayaan hadir karena ketundukan manusia terhadap pola
produksi dan alat – alat produksi atau secara umum pengendalian sifat hewani
manusia dan jasmani manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sementara
pandangan lainya seperti yang di kemukakan oleh murtadha muntahhari ( 2002 )
dalam bukunya yang berjudul Manusia Dan Alam Semesta. Bahwa sifat hewani
dan sifat manusiawi manusia telah menjadi satu kesatuan yang berevolusi yang
menjadikan manusia sebagai organism yang memiliki tindakan dan kecendurungan.
Selanjutnya manusia marupakan manusia yang memiliki pengetahuan dan beragama dengan
istilah lain memiliki kebutuhan spiritual, sehingga dalam perkembanganya budaya
manusia akan berevolusi ketingkat dimana pembebasan manusia dari ketundukannya
terhadap alat – alat produksi dan perekonomianya tadi menjadi masyarakat yang
terus memenuhi kebutuhan ideology dan agamanya atas dasar tuntutan sifat
manusiawinya tadi. Itulah titik evolusi kebudayaan manusia di masa depanya
menurut murtadha muntahhari.
Peradaban merupakan
tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan berkesinambungan,
memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang didirikan oleh
kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu
pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. contoh, peradaban
Mesir Kuno tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid, obeliks, sphinx) yang terkait
dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap budaya.
Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang juga menampakkan tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan yang menjadi ciri budaya
setempat.
Mengacu pada pandangan Nurcholish
Madjid wujud peradaban dalam masyarakat social budaya telah di contohkan oleh
masyarakat madina pada masa Nabi SAW dengan tercipnya masyarakat egaliter
dimana antara kemajemkan masyarakat yang ada di madinah telah melahirkan saling
menghormati dan tidak membedakan manusia berdasarkan ras dan warna kulitnya,
hal lain yang menjadi ciri khas kehidupan social budaya yang merefleksikan
wujud masyarakat ber peradaban pada masa itu dimana tingkat partisipatis dan
kebersamaan yang tinggi serta terciptanya demokrasi atas dasar musyawarah
bersama. ( Budy Munawar Racman 2011: 183 - 184 )
Dari paparan di atas
merefleksikan peradaban dalam ruang lingkup sosial budaya masyarakat. Selanjutnya,
bidang sosial budaya mengubah banyak aspek dalam sejarah peradaban manusia itu
sendiri. Bidang sosial budaya mencakup sistem kekuasaan, sistem kepercayaan,
tulisan perhubungan, dan organisasi sosial yang dibentuk kala itu
Kemabli ke evolusi budaya dalam
tinjauan historis. gelombang pertama sebagai tahap peradaban
pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam.
( revolusi agraris) gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri
penemuan mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang.
(revolusi industri) gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi.
Penemuan TI dan komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.
D.
Dinamika Peradaban Global pada
Kehidupan Manusia.
Menurut nurcholis madjid dalam risalah
singkatnya yang di tuangkan dalam Nilai – nilai dasar perjuangan, menerangkan
bahwa manusia di ciptakan sebagai mahluk tertinggi dengan di bekali kemampuan
spiritual ( iman ), dan kemampuan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan menusia
menyangkut alam dan manusia, sehingga tugas manusia ialah bagaimana menciptakan
sejarah. Selanjutnya nurcholis manjdid mengatakan bahwa alam memiliki perubahan
dan perkembangan. Sehingga saya simpulkan bahwa perubahan dan perkembangan
inilah yang memungkinkan terciptanya evolusi dan dari sejarah yang di ciptakan
oleh manusia meninggalkan kebudayaan dan nilai – nilai maupun tradisi yang ada
di masyarakat tersebut.
Gelombang ketiga yang di tandai dengan
revormasi dalam bidang komunikasi melahirkan suatu masyarakat dunia yang
dikenal dengan sebutan the global village (kampung global). Kita
sekarang berada pada gelombang ketiga atau masa revolusi informasi.
Diperkirakan era informasi ini akan mencapai puncaknya pada 10-20 tahun
mendatang.
John Naisbitt dalam bukunya Megatrends
(1982), menyatakan bahwa globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang
akan dialami oleh negara-negara dunia. Perubahan itu terjadi karena interaksi
yang dekat dan intensif antarnegara, terutama negara berkembang akan
terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju. Perubahan-perubahan tersebut
ialah:
- Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
- Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih.
- Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
- Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
- Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
- Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
- Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
- Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
- Perubahan dari utara ke selatan.
- Perubahan dari suatu di antara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.
Peradaban global yang tengah terjadi
dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari globalisasi itu sendiri. Kata globalisasi
diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi adalah
suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam
masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus
dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia
secara mendasar. Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang pesat dalam
teknologi transportasi dan informasi komunikasi. Berikut ini beberapa ciri yang
menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:
Ø Hilir
mudiknya papal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan
antarmanusia diseluruh dunia.
Ø Perkembangan
barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan Internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara
melalui pergerakkan massa semacam turisme,memungkinkan kita merasakan banyak
hal dari budaya yang berbeda.
Ø Pasar
dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internacional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasioanal, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization
(WTO).
Ø Peningkatan
interaksi cultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, serta transmisi berita dan olahraga internacional. Saat ini kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi
beraneka ragam budaya misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan.
Ø Meningkatnya
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinacional,
inflasi regional, dan lain-lain.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peradaban merupakan organisasi sosial
manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah
(group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok
manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang
lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Manusia sebagai makhluk beradab
artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan
berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manusia.
Pengeruh besar kemajuan jaman dan ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan proses evolusi kebudayaan manusia yang
sudah sampai pada taraf kompleksitasnya. peradaban manusia mengalami dinamika
(perubahan dan perkembangan). Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di
era global dewasa ini. Perubahan yang terjadi demikian pesatnya. Merujuk pada
pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang manusia berada pada era peradaban
informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan
globalisasi, di samping kemajuan dalam sarana transportasi. Di era global,
hubungan antarmanusia tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi
sudah antarnegara (transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi
dengan orang lain di negara lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu
negara ke negara lain.
B.
Saran
Melalui makalah ini penyusun menghimbau
pentingnya menghormati dan menghargai setiap perbedaan yang dimiliki sehingga
tercipta apa yang namanya egaliter, selalu menciptakan kebersamaan sehingga
tercipta masyarakat yang berperan aktif dalam rangka terwujudnya kesejahteraan
bersama, serta megedepankan sikap musyawarah secara objektif dalam mengambil
keputusan bersama. Sehingga apa yang di cita – citakan untuk mewujudkan
masyarakat madani ( civil society ) atau masyaraka ber peradaban dapat
terwujud.
DAFTAR
PUSTAKA
Murtadha
Muntahhari. 2002. Manusia, Dan Alam Semesta. Lentera Basritama : Jakarta.
Budhy
munawar ranchman. 2011. Membaca Nurcholish Madjid Islam Dan Pluralisme. Democracy
project : Jakarta.
Oktaviani
Pratama Putri. Hakekat Manusia dengan Peradaban. http://oktavianipratama.wordpress.com/about/. Di akses 14
mei 2013. Pukul 20.00 wita.
Nurhalimah. Makalah
Manusia Dan Peradaban. http://nurhalimahblog.blogspot.com/2011/05/makalah-manusia-dan-peradaban.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berikan kritik dan saran anda.